Kamis, 30 Agustus 2012

mengapa aku mencintai malam

terima kasih Engkau telah menciptakan malam dan menghiasinya dengan bintang2 dan rembulan. dan aku sangat menyukai suasana malam dengan ribuan kerlip bintang, aku sangat merindukan saat ketika senja mulai memudar dan langit berganti gelap karena saat itulah waktu untuk sekedar memanjakan diri, melepas segala atribut keduniawian dan saat itulah badan meminta haknya untuk istirahat.

ya, begitulah hidupku. sejak masa kanak2, aku begitu menyukai malam karena saat itulah aku bisa memejamkan mata dan bermimpi. semasa kanak2, tidur siang adalah hal yg paling aku hindari karena aku lebih menyukai bermain seharian penuh. dan ketika senja sudah hampir tenggelam baru aku kembali ke peraduan, bisa ditebak tiap hari aku menyantap omelan lezat dari ibuku dan nenekku, terlebih kalo aku lupa mengaji wah sudah barang tentu ibu ngambek semalaman dan saat itu pula aku kapo main *saat itu doank*, hari berikutnya diulang main ampe ampe sore, padal mainnya tetep sama main petak umpet, gatheng, kasti dsb. ya itulah aku waktu kecil, buandeel, gerak mulu tapi ga banyak omong.

waktu SMP, semua ekskul aku ikuti *saking kurang kerjaannya*. karena waktu SMP aku ga les, jadi nyari kerjaan dengan ikut semua ekskul dari PMR, pramuka, PKS, TPQ, nari kecuali ekskul olahraga. hampir tiap hari brangkat pagi pulang sore. untung rumah deket jadi makan siang pulang dulu. diantara semua ekskul aku paling suka pramuka sama nari, dua hal itu dulu seperti nafas buatku. aku sudah menganal tari sejak kelas 2 SD, dulu les tari klasik. ketika aku menari tarian jawa aku merasa menjadi wanita yg lembah lembut dan gemulai dan ketika aku ikut pramuka aku merasa menjadi seorang co dan kalo aku disuruh memilih menari atau pramuka maka aku akan memilih pramuka karena emang jiwaku ra ga pantes buat jadi ce yg feminin :P. begitulah pramuka menguras hari2ku ampe ga pernah belajar, dan malam tetap menjadi primadonaku karena malam waktuku untuk melupakan masalah duniaku, bergumul dengan segala mimpiku. akhirnya dengan faktor keberuntungan bisa masuk SMA negeri :D

SMA, ga ada ekskul yang serius aku ikuti.. hahaha, ikut KIR tapi ga produktif, ga ada satupun karya yang aku hasilkan :P tapi tetep berangkat pagi pulang sore, entah apa yg dilakuin. lha iya, rumahku ke skolah kan 2 kali naik angkot :P belom lagi nunggu angkot ngetem, jadi ampe rumah menjelang sore, jadi inget dulu pas jaman SMA, 1 hari dikasih uang saku 2500, 2000 buat angkot dan 500 buat jajan, alhasil jarang bgt melihat batang hidungku di kantin. sudah mengajukan protes baik lisan maupun tulisan ke donatur *red ibu* eh malah komentarnya "mau sekolah atau mau jajan?", akhirnya seperti biasa cuma diem. pas jaman SMA tetep malam menjadi favoritku karena cuma malem yg bisa membangunkan mimpiku dan melupakan dunia. cuma malam hari aku bisa bertemu adekku. secara sekamar, disaat dia udah mulai cerita, aku belajar *pura2 belajar* biar ga dengerin cerita dia 3 jam nonstop, tapi tetep adekku yg paling cantik tidak pernah gentar untuk bercerita. percakapan yg sering keluar
"mba, runggokke ceritaku" *pake nada kesel* (mba, dengerin ceritaku)
"hmmm, iyo iki juga sambil ngrunggokke kok" *sambil buka2 buku* (iya ini juga sambil dengerin kok)
habis tu, si adek yg paling cantik ini terus bercerita tanpa stop dan setelah genap 2 atau 3 jam langsung berhenti mendadak, dan suara cempreng udah kembali menjadi dengkuran, dan itu slalu berulang tiap malam. itu hanya aku temui di malam hari, karena siang hari kami ga pernah bertemu. itu salah satu sebab aku begitu mencintai malam.

ternyata takdir tidak memihak impianku, aku gagal masuk jurusan yang paling aku sukai, makanya aku ogah2an ambil SPMB. mungkin jalan hidupku disin, eh ternyata diterima. awal2 kuliah bener2 males2an, ga pernah bersyukur makanya dapet azab lama kuliah. hehehe, di kuliah tetep berangkat pagi pulang sore malah lebih pagi dari SMA, lha bayangin kuliah mulai jam 7, sedang kosan kurang lebih 1 km dari kampus dan jalan kaki nyampe ruang kuliah yg notabene lantai 3 langsung ngos2an. trus ngantuk, trus tidur. halah, terus nyesel deh. malam tetap menjadi favoritku karena malam seperti melepaskanku dari hal yg tidak aku senangi tapi juga inilah waktu berkutat dengan tumpukan tugas2 praktikum. bisa dibilang selama hidup, kuliah adalah waktu paling lama aku bercanda dengan malam karena hampir tiap hari tidur cuma 3 jam kecuali malam minggu. kalo malam minggu biasa ngendon di kosan, nonton film, ngebakso, main timezone dan semua bareng ilfi. di kampus bareng, di kosan bareng, kemana2 berdua ampe hunting bioskop pinggir kota dengan harga 4 rb, nonton di bioskop bareng dan sekarang harus sendiri. wahahha, dia baca tulisan inih langsung mencak2 bilang "norak deh"

akhirnya masa itu lewat juga, akhirnya pindah juga ke bandung. ternyata siklus hidupku tetap sama, berangkat pagi pulang sore, malah kadang ga pulang kalo lagi jaga malam ato tugas numpuk dan harus selese 1 hari *nginep di kosan temen*. ternyata malam masih menyisakan sepenggal kebahagiaan, karena pada fase inilah aku merasakan betapa aku mencintai malam dan terus menunggu hadinya malam karena ketika malam hadir berarti atribut keduniawian bener2 terlepas dan inilah saatnya mengekspresikan diri dan yang pasti malam tempat melepas lelah, setiap hari badan seperti remuk dan malam tempatnya mengeluh apa bintang dan mungkin jutaan orang di luar sana juga merasakan hal yang sama. berkutat dengan hal yg bener2 menyita emosi dan hanya malam yg mampu mendengarkan senandung kepedihan. itulah sebabnya mengapa beberaapa temenku seka melihat aku duduk termenung sendirian di pinggir jalan sambil menatap bintang. bukan karena linglung tapi karena aku sedang bercerita pada malam.

dan mungkin tulisan ini menjadi salah satu saksi aku bercerita pada malam. arggghhh aku bener2 galau gara2 info dari rubby tadi. Allah sebaik-baik pembuat skenario, tapi aku masih berharap Allah menjawab "yes" atas doaku, bukan "wait" atau "no"

Rabu, 08 Agustus 2012

sekedar cerita

hari ini mungkin hari yang sangat biasa buat orang lain di sekitar sana tapi hari ini adalah hari yang sangat istimewa buat sebagian teman2 saya. di hari inilah mereka diwisuda untuk kedua kalinya. selamat buat teman2 dan tetap semangat buat yang terus berjuang di "kawah candradimuka"

bahagia, itulah yang saya rasakan ketika melihat teman2 akhirnya menyelesaikan masa studi profesi ini yang mungkin sangat memuakan, dengan requirement yang berjibun dibandingkan FKG lainnya, akhirnya bisa terlewati juga ^_^. akhirnya perjalanan panjang akan segera dimulai, menapaki jejak2 karir yang mungkin jauh dari kata ideal :P

sedih?? saya tidak merasakan sedih, karena setiap orang punya episodenya sendiri2. sedih itu sudah saya telan semuanya beberapa taun silam. ketika saya sangat mengharapkan wisuda S1, ternyata Allah menunda wisuda saya dan saya tertinggal ko-as dibanding teman2 saya. menangis, frustasi sudah saya rasakan dulu bahkan hampir gila saya merasakannya. mungkin itulah cara Allah membuat saya lebih kuat.

ahhh itu masa lalu, sekarang saya ingin menikmati setiap detik jalan hidup saya, suka dan duka saya yakin sudah tertulis di lauhul mahfuz, bukankah manusia dinilai dari prosesnya bukan hasilnya. Allah lebih tau hasil mana yang terbaik untuk manusia. sekarang yang ingin saya lakukkan adalah berusaha sekuat tenaga agar bisa evaluasi untuk kompre bulan oktober. walaupun kalo dipikir dengan akal sehat hal itu mungkin sedikit mustahil tapi saya yakin Allah punya cara untuk menjawab doa setiap hambaNya, walo saya sangat ingin Allah menjawab "yes" untuk doa saya yang satu itu. ^_^

Rabu, 01 Agustus 2012

kisah mengeja huruf

mencoba mengeja kehidupan, huruf per huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga membentuk sebuah arti. lelah, masih mengeja huruf per huruf tanpa mengerti makna kehidupan. aku seperti anak SD yang baru belajar membaca, sangat menginginkan alur dalam buku cerita tentang sebuah negeri dongeng tapi apa daya kemampuan membaca yang sangat minim hingga aku tertidur pulas tanpa tau akhir dari cerita dongeng tersebut.

kata ibu guru, alah bisa karena biasa... seberapa lama aku harus biasa hingga aku bisa? sifat dasar manusia "ga sabaran" yang kini menyeruak kembali ke otakku. aku mulai ga sabar dengan semuanya, ga sabar dengan pelajaran mengenal huruf2, pelajaran membaca cepat dan pelajaran kesabaran dalam menuntut ilmu. arrgggh semua semakin membuatku muak, benar2 sangat muak. aku terlalu ingin tau tentang ending buku dongeng tersebut tanpa mengeja satu per satu hurufnya.

bolehkah aku memutar waktu? tertidur pulas hingga terbangun dan aku tau ending ceritanya??
kaloupun itu tak bisa, bolehkah aku meminta seseorang untuk membacakan buku tersebut hingga aku tau endingnya lebih cepat??

"tidak nak, kamu akan menikmati setiap liku cerita dengan membacanya sendiri" itu kata orang bijak
"ah peduli amat, aku lebih peduli apakah negeri dongeng kembali aman dan nenek sihir lenyap dibandingkan dengan pertarungan nenek sihir dengan pangeran"
"kamu akan lebih bahagia melihat endingnya  jika kamu membaca cerita sendiri tanpa pertolongan orang lain, kamu akan menikmati setiap detik baris demi baris, lembar demi lembar hingga buku itu tertutup. dan kamu bakal berucap ahhh akhirnya selese juga"
"tapi aku capek, capek membuang waktu hidupku hanya untuk mengeja huruf, capek membayangkan kemungkinan aku tak mampu membaca cerita sampai tamat."
"kenapa harus membayangkan sesuatu yang blom tentu terjadi, kenapa harus bertarung dengan pikiran2mu sendiri tentang kemungkinan2 kamu tidak mampu membaca buku sampai akhir, nikmatilah setiap proses mengejamu. nikmatilah setiap detik waktu yang kamu gunakan untuk membaca buku tersebut"
"proses ini terlalu panjang, andai aku hidup sendiri di dunia ini mungkin aku lebih menikmati cara mengeja dan membacaku tapi disekelilingku terlalu banyak orang iseng yang hobi mengurusi orang lain. mempertanyakan kembali proses mengejaku, mempertanyakan kembali sampai mana proses membacaku hingga membuat aku bertanya ulang apakah aku salah mengambil buku bacaan, terlalu salah mengambil buku yang tebal"
"mengapa harus mendengarkan orang lain, hidupmu adalah hidupmu. orang lain hanya bisa berkomentar, mereka ga tau sebenarnya apa yang ada dalam bukumu, seberapa sering kamu belajar mengeja huruf. mereka ga pernah tau, seberapa sering kamu jatuh bangun untuk membaca buku itu, berapa tetes air mata yang kamu keluarkan demi buku itu. biarlah mereka berkomentar. hiidupmu adalah hidupmu, hanya kamu yang yau hidupmu"
"ahh andai saja di dunia ini tidak ada orang2 yang berlagak sok peduli padal mereka ingin mengolok-olok. andaikan di dunia ini tidak ada orang yang terlalu suka mencampuri urusan orang lain tanpa mengurus urusannya sendiri."
"itulah hidup, teruslah membaca hingga bukumu selese terbaca"
"TAPI AKU CAPEEEEKKKKKKK MEMBACA"