Sabtu, 22 September 2012

ketika buku harus ditutup sebelum usai


kali ini saya sudah memutuskan untuk menutup buku bacaan yang sedang saya baca. saya benar2 ingin menutupnya, mengakhirinya meskipun ending cerita belum saya dapatkan dan mungkin cerita tinggal 1/4 bagian lagi. sepertinya jalan cerita kali ini mirip dengan jalan cerita buku-buku sebelumnya yang saya baca dan saya cukup kecewa dengan ending ceritanya makanya saya memutuskan untuk menutup rapat buku bacaan tersebut. apakah saya akan kecewa telah menutupnya tanpa tau ending dari cerita tersebut? dengan mantap ingin saya katakan kalo saya tidak menyesal, daripada saya membuang waktu lebih banyak untuk membaca buku yang endingnya tidak saya sukai mending saya memutuskan untuk mengakhiri membaca selagi belum selese.

kalo ingin tau endingnya kenapa ga buka aza bab terakhir, baca bab terakhir?? saya tidak terbiasa melakukkan itu, saya lebih menikmati baris tiap baris dari buku cerita, meraba satu per satu paragraf hingga terkuat misteri rentetan cerita di buku tersebut, dan sampai detik ini saya berprinsip tidak akan membaca bab akhir sebelum bab2 sebelumnya terbaca. naif memang tapi begitulah saya. dalam memilih buku ceritapun saya terkesan unik dibanding teman2 saya, saya jarang memilih buku bacaan best seller, saya lebih memilih buku di pojokan dengan resensi yang menarik menurutku dan mungkin jarang dibeli oleh orang-orang lainnya.

alasan lain saya ingin menutup buku cerita karena text book sudah menari-nari memanggil saya untuk kembali membacanya, sepertinya text book sekarang lebih menarik dibandingkan buku-buku cerita. meskipun text book memiliki bahasa yang susah saya pahami, tapi text book punya kepastian di ending cerita ^_^... mungkin sekarang waktunya bernegosiasi kepada sang penulis agar saya tau ending cerita tanpa harus membaca perlahan, ataou kalo perlu aku ingin agar endingnya sesuai keinginanku.

Rabu, 19 September 2012

tetap tersenyum ya ^_^

hari ini saya memutuskan untuk tersenyum, apapun yang terjadi dalam hidup, meskipun hari ini step model saya ditolak karena ada satu gigi yang mengsol dikit dan ga masuk lengkung tapi tetep saya memutuskan untuk tersenyum. bukan karena senyum adalah ibadah tapi lebih karena saya sudah berjanji pada diri sendiri, saya ingin bersikap rileks dengan jalan hidup yang saya lalui. manusia berikhiar, Allah-lah yang menentukan. manusia dinilai dari prosesnya bukan dari hasilnya :P.

pun hari ini, pasien yang dijanjikan siang ternyata ga bisa dateng karena ada urusan. s*m**t* ini memang menyebalkan akhir-akhir ini, sms susah masuk, telpon pun susah padal saya sangat mengandalkan komunikasi lewat sms secara saya tidak punya BB jadi ga bisa BBM. alhasil banyak sms dari pasien yg susah masuk, bikin repot kan harus atur jadwal dadakan. ya sudah, mungkin hari ini waktunya saya belajar karena besok harus mengikuti ujian dan saya belom membuka buku sama sekali. tumpukan buku si sudah menghiasi kamar saya sejak seminggu yg lalu tapi untuk membacanya baru sempet beberapa lembar, itu pun baru nyampe pada diagnosa dan perawaan fraktur mahkota, masih banyak yg harus dipelajari.. semangat!!!

eh lagi asik2nya nulis blog sebelum berkutat dengan buku2 di pojokan, tiba2 terdengar sms
"tih, dimana?"
"udah di kosan teh, knp?"
"galau ni T_T"
"galau kenapa? full2 ya? aku juga galau ni, pasien step tadi ditolak"

yah begitulah kami, hanya kerjaan dan pasien yang membuat galau tingkat dewa. kadang harus putar otak berkali-kali agar menyelesaikan kasus yang sedang dihadapi. kadang curhat ke temen, minta solusi temen. setelah solusi temen gagal dilakukkan, biasanya kami beranikan diri buat menghadap konsulen yang pasti dengan muka pias
"dok, saya menemukan pasien dengan kasus bla...bla...bla, sudah kami lakukan perawatan dengan bla...bla...bla, tapi hasilnya begini. kira2 apa yg harus saya lakukan"
"kamu beginikan saja, trus begini, lalu begitu...nanti tunjukan pada saya"
itu salah satu jawaban yang sangat bersahabat, tapi terkadang jawaban tak berpihak pada kami
"oh ya udah kamu ulang aza dari awal"
dunia seakan runtuh, muka berlipet dan mungkin kalo ada petir bakalan nyamber tu petir di kepala kita. bayangkan berbulan-bulan melakukan sebuah perawatan dengan kasus yang sama, jatuh bangun, suka duka dilewati eh tiba2 harus mengulang dari nol, rasanya pingin jedotin kepala ke tembok dan saat bangun masalah udah selese.

pelampiasan? yah kami sering melampiaskan kekesalan, banyak cara yg biasa kami lakukan. dulu, ketika saya frustasi dengan kasus2 yg njilmet, saya suka main di timezone, saya lupa nama permainannya, di permainan itu saya berusaha mukul buaaya sebanyak2nya dan magic, saat saya kesal saya sukses memukul semua buaya. hahaha, pernah juga saya dan teman2 melampiaskan kekesalan dengan karaoke dan lagu yang dipilih adalah lagu yg ga kami sukai seperti dangdut, lagu2 band alay dan anehnya kami hapal semua lirik padahal kami ga pernah punya niat untuk menghapalnya. kalo keuangan lagi tipis, pelampiasan yg sering kami lakukan adalah menonton dvd dengan genre film yg tidak kami sukai misalnya film horor dan psikopat. alhasil pas nonton, kami teriak2 sepuasnya. apakah setelah melampiaskan semuanya lantas selese masalah?? tentu tidak, habis itu kamu kembali putar otak untuk menyelesaikan misteri kasus itu, hingga semua permasalahan teratasi barulah tenang. lantas apa gunanya pelampiasan? dia hanya sebuah alat agar otak kita sedikit rileks barang beberapa jam, sehingga otak kembali dapat bekerja secara optimum kembali....

yah, sepertinya sudah cukup waktu menulisnya...kini berganti menjadi waktu membaca, membaca semua teori-teori untuk ujian besok karena besok ujian kasus jadi harus jago teori dan ga asal jawab ^_^

sebuah catatan kecil untuk jakarta

"3 hari lagi saya ga bisa dirawat soalnya saya mau pulang, mau ikut pilkada"
"oh ya udah gpp"
 itulah sepenggal percakapan saya dengan pasien saya beberapa bulan yg lalu saat pilkada jakarta putaran 1 dan besok adalah pilkada putaran ke 2, dan pasien saya ini sampai detik ini belom membalas sms, apakah dia pulang lagi buat ikut pilkada?? wah, saya juga kurang tahu.

pilkada jakarta beberapa bulan ini cukup menyita perhatian saya. bagaimana tidak? karena setiap kali saya membuka berita, bisa dipastikan hampir semua berita isinya tentang calon gubernur dan berbagai macam isu mengenai dirinya. ada yg pro, ada pula yang kontra dan saya, saya termasuk pengamat yg baik, membaca berita hingga tamat, mencari tau kinerja dari 2 orang calon kandidat. sekedar mencari info saja karena saya tidak mempunyai hak untuk memilih salah satu diantara mereka.

"saya mah golpit aza"
kalimat yang sering kita dengar...hmmmfff, terlalu banyak orang yang menyiakan hak pilihnya untuk andil dalam memperbaiki situasi.
"apalah arti satu suara?"
bayangkan jika ada 1000 orang berpikir seperti itu, bukan hanya satu suara yang berarti tapi seribu suara yang berarti. saya termasuk orang yang anti golput, kita diberi hak alangkah baiknya kita memakai hak tersebut. saya bukanlah ahli politik ataupun ahli agama, saya tidak mengerti apakah pilkada ini sesuai syariah atau tidak. yang saya tau, saya hanya ingin berpartisipasi dalam memperbaiki kondisi bangsa yang kian hari membuat saya gregetan. bukankah jika ada 2 pilihan yang sama-sama buruknya, pilihlah yang paling kecil mudzaratnya.

kepemimpinan adalah sebuah amanah dan itu akan dimintai pertanggungjawabannya. siapapun, pemimpin jakarta nanti saya berharap dia mampu mengurangi tingkat korupsi di jakarta karena jujur saya merasa miris tiap kali melihat berita tentang korupsi. apakah para koruptor itu tidak berpikir keluarga mereka, mengapa mereka tega mengotori darah anak-istri mereka dengan uang haram. ""Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal ataupun haram." (HR. Nasa'i).

Minggu, 16 September 2012

curhatan ga penting

hari ini, saya ingin sekali menulis sebuah curhatan yang agak menyebalkan... curhatan tentang sepenggal kisah hari ini yang bikin bete tentang sebuah bagian yang sangat mematikan.
boleh ga saya jadi dokter gigi tanpa melewati bagian ini, boleh ga saya ga pernah bertemu dengan pasien kasus ini. saya kesal ketika saya pagi2 dah nyampe rumah sakit dan mempersiapkan segalanya demi untuk sebuah tanda tangan. satu jam lebih saya menunggu dan ketika dokter datang hanya berucap "yang ga kerja hari ini dilarang ACC"
kalimat itu seakan senapan yang meluncur tepat di jantung saya, cuma mampu bilang ya sudahlah...lagi dan lagi mulut ini cuma bilang ya sudahlah, tak ada kata lain yang bisa keluar dari mulut ini.
ok, akhirnya menunggu jam jaga siang. tadi ada pasien tapi ternyata tiba2 ibunya pasien sms kalo anaknya lagi rewel, lagi dan lagi saya hanya mampu berucap ya sudahlah. sms kedua dari pasien yang tadinya mau saya ajukan sembuh ke prof ternyata besok dia ga bisa datang karena harus seminar akhir dan hanya mampu berkata ya sudahlah.... ya sudahlah...ya sudahlah, saya bosen melafalkan itu.
akhirnya siang banting setir, ngerjain pekerjaan lab ternyata pekerjaan lab saya tidak di ACC karena menurut beliau harus dibongkar ulang dan saya harus kembali ke dokter yang awal meng ACC.
saya sebal dengan hari ini, saya sebal dengan kejadian beruntun ini seperti ga memberi celah untuk bernafas. yah saya jenuh, saya harus istirahat tapi istirahat juga ga akan menolong saya, ga akan membuat pekerjaan saya selese.
saya bete dan saya ingin pergi sejauh-jauhnya dari sini, saya sudah ga tahan lagi

Kamis, 06 September 2012

ketika badan ini meminta haknya *edisi ga bisa tidur*

tidur siang hari ini sungguh sukses, bayangin saya sampai bermimpi waktu tidur siang. ampe temen yang lagi di kamar (kebetulan sehari ini ada temen yg nginep) bahwa tidurku nyenyak sekali. setelah sukses membatalkan janji pasien, terlelap dengan manisnya dan terbangun saat ingat belum shalat dhuhur

saya: "jam berapa?*masih dengan mata terpejam*
teman:"jam 1"
saya: "haah, aku belum shalat"*masih dgn mata terpejam
teman: "tih, tau ga kementrian kehutanan dimana? paling deket dari cikini, blora atau pancoran?"
saya : "ndaru, ndaru, ndaru" *setengah melek*
temen: "haaah, ngelindur ya"
masih setengah sadar, saya :"bukan, coba tanya ndaru"
temen : "ndaru? siapa ndaru?"
uppps bari inget bahwa temen saya ga kenal namanya ndaru :P

setelah sadar baru saya berpikir mengapa saya langsung teringat ndaru, bener2 saya seperti cinta mati sama ndaru. ada apa sikit nanyanya ke ndaru. ampe dia bosen keknya, untungnya ndaru dengan senang hati mencari tau alamatnya.

yah, begitulah aku selalu saja merepotkan ndaru :P sejak zaman SMA sampai sekarang. awal bertemu dan kenalan sama ndaru saat itu MOS SMA. kami dikelompok yg sama saat belom dibagi kelas. karena kami kecil dan mungil pasti kami dapat barisan paling belakang, itulah awal kenalan. ternyata ni anak pendiem sekali, sama seperti saya *ahh ngarang*. akhirnya MOS pun usai, pembagian kelaspun dimulai dan singkat cerita aku sekelas sama dia dan inilah awal kisah cinta kami. halah, kami disatukan di kelas 1.6 dan kami janji setia untuk satu bangku *halah*. saya yang ke sekolah naik angkot 2 kali dan itu selalu penuh, kadang membuat telat nyampe sekolah atau mendekati bel berbunyi alhasil ndaru yg selalu memilih tempat duduk. kalo tidak barisan pertama ya barisan kedua. jangan ditanya kalo pas pelajaran, dia slalu ngedengerin guru sedangkan saya lebih suka tertidur pulas saat pelajaran2 yg menurut saya membosankan. terlihat kontras sekali. dan tidak mengherankan saat pembagian rapor dia selalu menduduki peringkat 1 atau 2 :P lain halnya dengan saya yang cukup senang dengan peringkat tiiiiitt *disensor*

karena ndaru pandai, jadi banyak penggemar yang ingin duduk bareng dia dan karena saya sering telat jadi tempat duduk sebelah ndaru pasti sudah terisi. akhirnya kisah cinta kita berakhir disini *halah, lebai* akhirnya dimulailah petualangan saya berpindah2 tempat duduk dan akhirnya menetap duduk di samping mbak yaroh. akhirnya tiap hari kami bikin formasi aku sebelah mbak yaroh, ndaru sebelah simut, dan meja kami depan-belakang... formasi yang kompak :P
akhirnya kelas 3 pun dimulai, kami tidak ada yg sekelas tapi tetep tiap istirahat sering ketemu ama ndaru :D

kelulusanpun diumumkan dannilai saya tetap biasa saja. akhirnya kami memutuskan untuk hidup sendiri2, tanpa kabar berita karena saya dan dia tidak punya henpon dan rumah kami berjauhan :P akhirnya saya mencoba apa yg bisa saya coba, tapi ternyata saya gagal masuk jurusan yg saya inginkan di UGM walau diterima di jurusan yang ga begitu saya inginkan. nyeseek, nangis saat tau gagal. huuuffft, seperti dunia runtuh dan ga ada harapan hidup lagi. karena saya orang yg terlalu pede, saya ga ikut bimbel karena pendaftaran bimbel udah lewat :P (begini efek terlalu yakin diterima) akhirnya disuruh ibu ambil SPMB, ibu dah nawarin buat bimbel di yogya tapi saya tolak karena buat apa bimbel, toh saya ditolak sama cinta pertama saya *red UGM jur X*, SPMB dilalui dengan pilihan yg rada ngasal (KG unpad, psikologi undip, psikologi unnes) dan mungkin ini yg agak saya sesali. akhirnya resmilah saya merantau di bandung. kisah di bdg mungkin akan diulas selanjutnya *kalo inget*

ketemu ndaru lagi pas reuni pertama di SMA. habis itu tuker2an no henpon. ya beberapa kali sms tapi sering hilang kontak karena dulu saya sering kecurian henpon *maklum anak polos yg suka jd sasaran pencopet*. pas zaman skripsipun dimulai maka mulailah saya merepotkan ndaru. pertama kali saya mau skripsi, saya mengajukan 3 judul ke kepala bagian dan di ACC, munculah nama pembimbing saya di map, pertama kali buka map kata yg saya ucapkan "innalillahi", duo maut... dua orang pembimbing yang dua2nya MANTAP. akhirnya sesuai prosedur saya menghadap pembimbing 1, dan dia cuma mau ditemui jam 5 di rumahnya dan bisa dibayangkan rumahnya dari kosanku naik angkot 3 kali, pulang-pergi 6 kali, perjalanan 1 jam lebih dan nyampai sana dengan terang2an bilang judulku ditolak. aku disuruh nyari lagi.huaan, hari berikutnya nyari judul lg disertai bahan2 penunjang dan ga saya memajukan 5 judul kalo ga salah dan naas dotolak semua lagi!! kesal dan frustasi, ampir nangis. akhirnya nelpon ibu biar boleh ke jakarta buat refresing, akhirnya dibolehin. waktu itu ongkos ke jakarta cuma 21 rb, naik bis dari gerbang tol cileunyi dan turun UKI. liburan ke jakarta pertama kali nginep di kosan ndaru, kenalan sama temen2 deket ndaru dan temen yg ga deket ama ndaru ^_*. ikt main ke STIS, makan di kantin STIS. ngelihat STIS rasanya beda sama kuliahku, disana pertemanan sangat solid sedang di tempatku pertemanan biasa saja bahkan terkadang ada sebuah kepentingan di dalamnya. di tempatku, sisi individualisme sangat tinggi.

selama di jkt, semangat ngerjain skripsiku numbuh lagi gara2 nglihat ndaru dkk sibuk ngerjain skriipsi, seperti biasa ndaru kan emang rajin :P. di jkt sering menghabiskan waktu di gramed matraman, biasa kita mojok disana. waktu itu baru pertama kalinya aku ke jkt, naik busway. hehehe *norak ya* akhirnya seminggu pulang jg. temen2 sekosan pada nggodain "akhirnya ke jkt jg, katanya aku benci jkt"... hahha, kata2 "aku benci jkt" adalah kata yg plg sering saya ucapkan kalo lg nonton berita dan kalian tau sendirilah alasannya kenapa. itu yg nyebabin saya menghindari kuliah di jkt, walo jkt ada UI.

pulang ke bandung, semangat kembali tumbuh. saya cari judul lagi dan ditolak lagi. jumlah judul yg ditolak bisa dibilang ada 12an lah. akhirnya tangispun ga kebendung lagi. akhirnya setelah lama frustasi, dan lagi main2 di labkom nyari jurnal buat judul skripsi akhirnya ada temen yg deketin ngajak gabung di tim forensik dan dia nyaranin satu judul, akhirnya saya tertarik. dengan cepat, saya urus berkas2 buat ngajuin judul ke kepala bagian forensik. alhamdulillah cuma ngajuin 1 judul dan diterima. akhirnya gabunglah saya di tim forensik :p, karena bahan forensik tergolong susah jadi kami bagi2 tugas temenku nyari bahan ke jakarta dan aku nyari bahan ke yogya. hhmmm setelah sekian tahun aku coba melupakannya akhirnya aku kembali juga :P kembali ke UGM walau hanya sekedar ke perpusnya, hunting buku ke perpus kedokteran, perpus antropologi dan perpus KG. tah ternyata saya ga begitu banyak mendapatkan hasilnya.

sejak skripsi saya jadi sering belak-balik bandung-jakarta entah nyari bahan atau ngolah data dan konsultasi statistik dan semua tentang skripsi. akhirnya kelar juga ni skripsi...huaaahhh, ternyata cobaan ga sampai gt, tinggal yudisium dan karena ada cobaan saya ga bisa yudisium akhirnya gagal lulus feb, frustasi. pulang ke pwr, nyari kerjaan ternyata susah, buat jadi pelayan toko aza harus buka jilbab. ihh ogah, akhirnya nemu juga kerjaan jagain warnet :P akhirnya resmi juga jadi penjaga warnet. akhirnya bulan agust datang juga, cuti kuliahku udah usai, ngurus semua dan yg penting 1 mata kul yg bermasalah. setelah selese ngurusnya main ke jkt lagi dengan uang hasil jaga warnet. keliling jakarta ampe nyasar ke tangerang *inih yg ga pernah saya lupain*, ampe nunggu ndaru kerja di BPS-pun pernah saya lakuin, seharian di BPS, ngendon si perpusnya, baca buku2 statistik yg ga pernah saya mengerti sekalipun :P dan kosannya tempat kedua setelah kosanku. jadi kangen kosan ndaru, kangen jakarta sepertinya jakarta adalah tempat pelarian masalah saya selama ini. dan ndaru orang yg paling sabar dengerin curhatan, dengerin tangisan saya yang seolah2 saya orang paling menderita sedunia-akhirat. tiap kali ada teman yg minta dikenalin calon istri, saya pasti teringat ndaru :P, walau ga pernah ada yg jadi kenalan. hehehe, bagaimanapun ndaru adalah teman curhat saya saat sedih dan saat saya galau

ketika tubuh ini meminta haknya *edisi halusinasi*


kesal adalah ketika tubuh sedang meminta haknya untuk beristirahat sedangkan hari ini ada janji pasien. etah apa yg terjadi dalam tubuh ini sering kali serangan sakit mendadak di pagi hari, malam masih dalam kondisi yang wajar tapi bangun tidur kondisi langsung drop. apa mungkin sebenernya rasa lelah udah menghantui beberapa hari sebelumnya tapi tak terasa dan baru terasa setelah sedikit parah. ingin dipaksakan bekerja tapi pekerjaa yang akan dikerjakan hari ini membutuhkan ketelitian tingkat dewa, salah sedikit akan mengulang. bagaimana bisa teliti lha berdiri aza kliyengan.

kurang gizi... itulah yg sering teman2 bilang kalo saya sedang sakit. etahlah, perasaan sudah makan lengkap nasi, sayur dan lauk walau kadang sehari sekali. hehehe, ya sudah mungkin Allah sedang ngasih waktu istirahat untuk tubuh ini. sambil rebahan, ingin sekedar bercerita...

entah megapa akhir2 ini saya sering mendapat cerita tentang suka duka hidup berumah tangga. tak tau ini hanya kebetulan atau sebuah pertanda kalo sebentar lagi saya akan menikah (amiin ya Rabb *ngarep*). ternyata hidup berubah tangga ga sesimpel yang kita pikirkan *ya iya, emang*. berumah tangga seperti menggabungkan dua dagig yang memiliki aliran darah dan jumlah serat yang berbeda, lebih ribet dari sekedaR mencabut sisa akar atau menambal gigi drakula :P. keyataan yang terjadi pada sebagian besar teman2 saya, walaupun mereka sudah pacaran bertahun2 minimal 4 tahun tapi tetap saja banyak yg ga mereka tau dari pasangan seperti tidur yang mendengkur, suka ngletakin barang sembarangan dan mungkin pelupa :P itu sebagian dari suatu hal yang tidak bisa dilihat waktu pacaran. kecuali ada yang pernah pacaran sama saya *pasti ga ada*, pasti tau cara tidur saya, lha secara hobi tidur dimana aza :P . tahun-tahun pertama katanya sebagai masa adaptasi, adaptasi dengan kebiasaan si suami, adaptai dengan kebiasaan keluarga suami dan adaptasi dengan hubungan suami dengan keluarganya. semuanya perlu adaptasi yang panjang, ga semudah membuat kue nastar. halah, gimana kadang ada rasa cemburu ketika sang suami lebih mementingkan keluarganya *inih kata temen saya lhoh* saya sendiri saja belom pernah merasakan menikah jadi saya belum tau rasanya menikah tapi nasehat yang dari dulu saya dengar bahwa ketika kita menikah dengan seseorang maka kita akan menikah dengan keluarganya juga sehingga secara tidak langsung kita harus menerima keluarganya juga, betapa cerewetnya mertua, sebetapa hobinya mertua kita nonton sinetron atau seberapa demennya mertua kita begosip, kita harus terima itu *inih teorinya*. kita harus siap2 berlapang dada kalo kita menikah dengan anak kesayangan mertua kita. dari berbagai pengalaman, jika menikahi anak kesayangan agak sedikit lebih repot karena mungkin ekspektasi mertua kita bahwa anak kesayangan nya akan menikah dengan perempuan yan sempurnya. eh malah kenyataannya anaknya memilih kita, perempuan yang jauh dari sempurna. perempuan yang mungkin hanya bisa berteori, perempuan berwajah dingin yang kemana2 bawanya tang daan palu, perempuan yg jauh dari kesan feminim, perempuan yg masakannya lebih sering gosong daripada normal, perempuan yang hanya mencuci baju 1 minggu sekali dan sederet kekurangan lainnya...dan semenerima2 mertua kita pasti pernah terbesit kata

"le, apa sih yg kamu sukai dari perempuan itu?" *ini kalimat yang saya cuplik dari teman ibu saya*

yah, canggung antara menantu perempuan dengan mertua perempuan adalah hal yang biasa terjadi. bagaimana menyikapinya? *ceileh,udah mirip psikolog aza*. cara menyikapinya adalah saya akan mencari mertua yang menjadikan saya menantu kesayangannya *ngarep*.kalo ibu saya denger pasti langsung komentar "makanya belajar masak sana, belajar masak kue basah" lhoh apa hubungannya,saya heran kenapa ya ibu saya hobi bgt nyuruh saya belajar masak,padahal saya juga bisa masak walopun hasilnya rada gosong dikit :P, sepertinya ibu saya pingin punya anak berprofesi sebagai koki eh malah kenyataannya anaknya berprofesi seperti kuli :P

setiapkali pulkam dulu,saya bisa dipastikan mendapat wejangan "perempuan itu harus bisa ngatur rumah,bisa masak. walaupun sekolah tinggi harus bisa masak" sejenak berpikir, ternyata ibu saya sangat konservatif ya, makanya anaknya pola pikirnya kek gini.lhoh kok malah ceritanya jadi melenceng. kembali ke topik

saya ingin mencari mertua YG menjadikan saya menantu idamannya,itu yang sering bikin temen2 saya ketawa. bagaimana bisa menjadi menantu idaman lha sifat saya yang cuek dan terkesan ndableg ini.menantu idaman biasanya mempunyai sifat perhatian dan itu kurang saya miliki.bisa dibayangkan suatu ketika dengan setting sebuah dapur

ibu mertua : "nduk, bikin opor ya nanti"
saya : *dengan muka bodohnya* "bikin opor gimana ya bu"
ibu mertua : "tinggal santan,masukin bumbunya, trus ayamnya,jadi deh"
saya : "ok deh" *ternyata bikin opor mudah ya*

eng ing eng...akhirnya jadi juga,opornya berubah bentuk jadi bobor. hahaha, sepertinya sakit kepala ini sudah menyebabkan halusinasi berlebihan :P. setelah si opor yg menjelma menjadi bobor, dihidangkan di meja

ibu mertua : "sepertinya opornya enak"
saya : "iya dunk, sapa duluyg bikin"
ibu mertua :"resep baru ya" *sambil memaksa untuk menelan

settingan di belakang
ibu mertua:"le,bisa2nya kamu punya istri seperti dia"
suami : "kenapa to bu"
ibu mertua :"udah pinter, calon peneliti pula. tu cicipin aza eksperimen hasil masakannya"
setelah suami mencoba masakannya
saya:"enak ga?"*sambil bawa golok*
suami : "hmmm enak"
saya: "habisin dunk"
suami :"kopinya mana" *lhoh malah kek iklan*

hahahha,sepertinya halusinasi ini udah sangat tinggi dan harus ditutup dengan istirahat.
siapapun suami saya kelak,yang pasti dia adalah pilihan Allah untuk saya, orang yang paling sabar yang telah Allah siapkan untuk saya, punya kesabaran ekstra untuk menerima segala kejailan saya, tahan mendengarkan cerita2 ga penting saya dan punya kuping lebih buat dengerin saya cerita yg suka melenceng kemana2 :P dan yg pasti mertua saya adalah orang yg hebat yang telah mempersiapkan anaknya dari dalam kandungan untuk menjadi orang yg sabar dlm menghadapi saya :P.

akhir kata, ketika seorang perempuan menikah dia adalah milik suaminya dan ketika laki-laki menikah, dia tetap menjadi milik ibunya dan seorang perempuan yg bijak harus mengerti ini dan seorang kali-laki yg bijak bisa menempatkan hak kepada istri dan ibunya secara proporsional :p

tetaplah berpuasa sebelum waktunya berbuka karena dari pengalaman teman2 saya pacaran bukan jaminan untuk mengenal karakter seseorang karena banyak hal yg tidak kita tau selama pacaran dan bakal kita tau kalo dah tinggal serumah ^_*