Kamis, 06 September 2012

ketika tubuh ini meminta haknya *edisi halusinasi*


kesal adalah ketika tubuh sedang meminta haknya untuk beristirahat sedangkan hari ini ada janji pasien. etah apa yg terjadi dalam tubuh ini sering kali serangan sakit mendadak di pagi hari, malam masih dalam kondisi yang wajar tapi bangun tidur kondisi langsung drop. apa mungkin sebenernya rasa lelah udah menghantui beberapa hari sebelumnya tapi tak terasa dan baru terasa setelah sedikit parah. ingin dipaksakan bekerja tapi pekerjaa yang akan dikerjakan hari ini membutuhkan ketelitian tingkat dewa, salah sedikit akan mengulang. bagaimana bisa teliti lha berdiri aza kliyengan.

kurang gizi... itulah yg sering teman2 bilang kalo saya sedang sakit. etahlah, perasaan sudah makan lengkap nasi, sayur dan lauk walau kadang sehari sekali. hehehe, ya sudah mungkin Allah sedang ngasih waktu istirahat untuk tubuh ini. sambil rebahan, ingin sekedar bercerita...

entah megapa akhir2 ini saya sering mendapat cerita tentang suka duka hidup berumah tangga. tak tau ini hanya kebetulan atau sebuah pertanda kalo sebentar lagi saya akan menikah (amiin ya Rabb *ngarep*). ternyata hidup berubah tangga ga sesimpel yang kita pikirkan *ya iya, emang*. berumah tangga seperti menggabungkan dua dagig yang memiliki aliran darah dan jumlah serat yang berbeda, lebih ribet dari sekedaR mencabut sisa akar atau menambal gigi drakula :P. keyataan yang terjadi pada sebagian besar teman2 saya, walaupun mereka sudah pacaran bertahun2 minimal 4 tahun tapi tetap saja banyak yg ga mereka tau dari pasangan seperti tidur yang mendengkur, suka ngletakin barang sembarangan dan mungkin pelupa :P itu sebagian dari suatu hal yang tidak bisa dilihat waktu pacaran. kecuali ada yang pernah pacaran sama saya *pasti ga ada*, pasti tau cara tidur saya, lha secara hobi tidur dimana aza :P . tahun-tahun pertama katanya sebagai masa adaptasi, adaptasi dengan kebiasaan si suami, adaptai dengan kebiasaan keluarga suami dan adaptasi dengan hubungan suami dengan keluarganya. semuanya perlu adaptasi yang panjang, ga semudah membuat kue nastar. halah, gimana kadang ada rasa cemburu ketika sang suami lebih mementingkan keluarganya *inih kata temen saya lhoh* saya sendiri saja belom pernah merasakan menikah jadi saya belum tau rasanya menikah tapi nasehat yang dari dulu saya dengar bahwa ketika kita menikah dengan seseorang maka kita akan menikah dengan keluarganya juga sehingga secara tidak langsung kita harus menerima keluarganya juga, betapa cerewetnya mertua, sebetapa hobinya mertua kita nonton sinetron atau seberapa demennya mertua kita begosip, kita harus terima itu *inih teorinya*. kita harus siap2 berlapang dada kalo kita menikah dengan anak kesayangan mertua kita. dari berbagai pengalaman, jika menikahi anak kesayangan agak sedikit lebih repot karena mungkin ekspektasi mertua kita bahwa anak kesayangan nya akan menikah dengan perempuan yan sempurnya. eh malah kenyataannya anaknya memilih kita, perempuan yang jauh dari sempurna. perempuan yang mungkin hanya bisa berteori, perempuan berwajah dingin yang kemana2 bawanya tang daan palu, perempuan yg jauh dari kesan feminim, perempuan yg masakannya lebih sering gosong daripada normal, perempuan yang hanya mencuci baju 1 minggu sekali dan sederet kekurangan lainnya...dan semenerima2 mertua kita pasti pernah terbesit kata

"le, apa sih yg kamu sukai dari perempuan itu?" *ini kalimat yang saya cuplik dari teman ibu saya*

yah, canggung antara menantu perempuan dengan mertua perempuan adalah hal yang biasa terjadi. bagaimana menyikapinya? *ceileh,udah mirip psikolog aza*. cara menyikapinya adalah saya akan mencari mertua yang menjadikan saya menantu kesayangannya *ngarep*.kalo ibu saya denger pasti langsung komentar "makanya belajar masak sana, belajar masak kue basah" lhoh apa hubungannya,saya heran kenapa ya ibu saya hobi bgt nyuruh saya belajar masak,padahal saya juga bisa masak walopun hasilnya rada gosong dikit :P, sepertinya ibu saya pingin punya anak berprofesi sebagai koki eh malah kenyataannya anaknya berprofesi seperti kuli :P

setiapkali pulkam dulu,saya bisa dipastikan mendapat wejangan "perempuan itu harus bisa ngatur rumah,bisa masak. walaupun sekolah tinggi harus bisa masak" sejenak berpikir, ternyata ibu saya sangat konservatif ya, makanya anaknya pola pikirnya kek gini.lhoh kok malah ceritanya jadi melenceng. kembali ke topik

saya ingin mencari mertua YG menjadikan saya menantu idamannya,itu yang sering bikin temen2 saya ketawa. bagaimana bisa menjadi menantu idaman lha sifat saya yang cuek dan terkesan ndableg ini.menantu idaman biasanya mempunyai sifat perhatian dan itu kurang saya miliki.bisa dibayangkan suatu ketika dengan setting sebuah dapur

ibu mertua : "nduk, bikin opor ya nanti"
saya : *dengan muka bodohnya* "bikin opor gimana ya bu"
ibu mertua : "tinggal santan,masukin bumbunya, trus ayamnya,jadi deh"
saya : "ok deh" *ternyata bikin opor mudah ya*

eng ing eng...akhirnya jadi juga,opornya berubah bentuk jadi bobor. hahaha, sepertinya sakit kepala ini sudah menyebabkan halusinasi berlebihan :P. setelah si opor yg menjelma menjadi bobor, dihidangkan di meja

ibu mertua : "sepertinya opornya enak"
saya : "iya dunk, sapa duluyg bikin"
ibu mertua :"resep baru ya" *sambil memaksa untuk menelan

settingan di belakang
ibu mertua:"le,bisa2nya kamu punya istri seperti dia"
suami : "kenapa to bu"
ibu mertua :"udah pinter, calon peneliti pula. tu cicipin aza eksperimen hasil masakannya"
setelah suami mencoba masakannya
saya:"enak ga?"*sambil bawa golok*
suami : "hmmm enak"
saya: "habisin dunk"
suami :"kopinya mana" *lhoh malah kek iklan*

hahahha,sepertinya halusinasi ini udah sangat tinggi dan harus ditutup dengan istirahat.
siapapun suami saya kelak,yang pasti dia adalah pilihan Allah untuk saya, orang yang paling sabar yang telah Allah siapkan untuk saya, punya kesabaran ekstra untuk menerima segala kejailan saya, tahan mendengarkan cerita2 ga penting saya dan punya kuping lebih buat dengerin saya cerita yg suka melenceng kemana2 :P dan yg pasti mertua saya adalah orang yg hebat yang telah mempersiapkan anaknya dari dalam kandungan untuk menjadi orang yg sabar dlm menghadapi saya :P.

akhir kata, ketika seorang perempuan menikah dia adalah milik suaminya dan ketika laki-laki menikah, dia tetap menjadi milik ibunya dan seorang perempuan yg bijak harus mengerti ini dan seorang kali-laki yg bijak bisa menempatkan hak kepada istri dan ibunya secara proporsional :p

tetaplah berpuasa sebelum waktunya berbuka karena dari pengalaman teman2 saya pacaran bukan jaminan untuk mengenal karakter seseorang karena banyak hal yg tidak kita tau selama pacaran dan bakal kita tau kalo dah tinggal serumah ^_*

Tidak ada komentar: