Jumat, 12 Oktober 2012

sebuah percakapan pagi ini


entah kenapa RSHS selalu bisa membuat semangat, hawanya membuat kembali. hari ini setelah sekian lama tidak berkunjung ke rshs, akhirnya kembali menginjakkan kaki di rshs. setelah cukup lama mengobrol ngalor-ngidul akhirnya kami bertiga (saya dan dua orang lelaki) bergegas ke gedung eckman- gedung yang terletak tepat di depan rshs. baru kali ini saya masuk gedung eckman, biasanya hanya sampai lapangan parkirnya saja. celingak-celinguk di lantai 5  sambil ngobrol lagi. di lantai 5 ini adalah ruang tutorial untuk s3 FK

saya : pingin ih bisa lanjut s3 FK
temen : ah gw mah pingin nyari duit yang banyak buat modal nikah
saya : itu mah aku jg pingin, cuma pingin jg ambil sp ama s3. beruntunglah kalian co, kesempatan buat jenjang yg lebih tinggi kebuka lebar
teman : emang lo mau ambil sp apa?
saya : *menyebut salah satu bidang yg membuat saya jatuh cinta*
teman : ce mah ga usah ngambil itu, lama kasihan suami ama anaknya
saya : iya itu yg lagi aku pikirin, aku pgn bgt kesana tapi kasihan nanti suamiku. mending kalo 1 profesi ngerti, klo profesinya lain kan susah ngerti
temen : emang kenapa lo pingin masuk sana? suka yang gitu2 ya
saya : sebenernya aku lebih tertarik sama bibir sumbing, aku pingin bikin anak tu tersenyum kembali jadi pede
temen : lo masuk aza sini *sambil bilang bagian lain* hampir sama dah, buat orang senyum juga
saya : yah sedang dipertimbangkan

semakin saya dewasa semakin saya memikirkan kemungkinan2 yang terjadi. dulu, saya selalu menerjang apa aza di depan mata ketika saya sudah meniatkan sesuatu, ga peduli kemungkinan terburuk yang bakal terjadi. ternyata hal itu juga dirasakan oleh teman dekat saya. kemaren waktu makan siang, salah seorang teman menanyakan kemungkinan spesialisasi yang akan diambil dan tidak disangka2 dia menjawab "tergantung suamiku nanti, aku dibolehin ambil yg lama ga, kasihan ditinggal2"... saya hanya mampu menganga saja karena saya masih kurang yakin itu keluar dari mulut temen saya. saya yang sudah temenan lebih dari 7 thn, suka duka bareng, sekosan dari tahun kedua kuliah dan hampir tau jalan pikirannya masih terbengong2 dengan ucapan dia. masih teringat 1 tahun yang lalu dia dan saya masih berpikir "saya mau ngambil ini, biarin lama. suami kerja dimana, aku sekolah dimana kan ketemunya sekali2 jadi ga berantem"

ternyata makin bertambahnya usia, makin banyak pertimbangan dan makin dewasa dalam menyikapi banyak hal dan perlahan2 ini saya rasakan. saya mulai sedikit demi sedikit meninggalkan keinginan saya untuk pengabdian ke daerah terpencil, keliling indonesia dan sedikit demi sedikit mengikis keinginan saya untuk cari beasiswa dan ambil spesialisasi sebelum menikah, mungkin benar kata syarat yg diajukan ibu saya beberapa tahun yg lalu kalo saya tidak diperbolehkan lanjut kuliah lagi sebelum menikah, mungkin karena ibu saya sudah tau tipikal anaknya yg satu ini sering mengesampingkan masalah yg satu itu. yah sepertinya menikah adalah tiket saya melanjutkan studi.

lagi dan lagi, beruntunglah para lelaki yang mempunyai kesempatan melanjutkan ke jenjang yang lebih dan lebih tinggi lagi karena perempuan lebih banyak yg dipertimbangkan dibandingkan laki-laki. saya suka heran dengan pernyataan teman2 SMA saya dulu yang bilang "saya cukup kuliah sampai sini saja, toh gaji pokok dan tunjangan saya lumayan, ngapain susah2 lanjut kuliah lagi. uangnya drpd buat kuliah mending buat yg lain"... kalo saya pribadi, jika saya punya kesempatan untuk terus kuliah lanjut dan lanjut lagi maka saya akan terus lanjut kuliah. kuliah ga cuma untuk mencari uang tapi untuk membentuk pola pikir. saya sama sekali tidak memandang rendah orang yang tidak kuliah, cuma akan terasa beda pola pikir orang yang kuliah dengan yg tidak. cara dia memilih kata, cara dia memecahkan masalah, dan cara dia memandang suatu masalah.

yah begitulah hidup, manusia diciptakan beraneka ragam dengan pendapat yang berbeda2. 
menurut saya, ketika perempuan berkomitmen dengan seorang pria *menikah* mungkin perempuan itu sudah merelakan sebagian atau seluruh impiannya  pergi so bagi para pria hargailah perempuan yang mkenjadi istrimu kelak karena mereka sudah bersusah payah menyerahkan hidupnya dan impiannya pada kalian :D dan satu lagi, ketika kita masih diberi kesempatan menimba ilmu gunakanlah kesempatan itu sebaik2nya, meskipun menimba ilmu tidak hanya lewat bangku kuliah. karena makin bijak seseorang, makin terbuka pikirannya dan makin lembut dia dalam melihat masalah dari sisi yang berbeda :D

sekian dan terima kasih

Tidak ada komentar: